Selasa, 18 November 2014

KISAH SUKSES BISNIS

KISAH SUKSES BISNIS


Made ngurah,inspirasi Edam burger


Lulusan STM bangunan ini mengawali bisnisnya hanya dengan dua gerobak. Kini, ia memiliki 10 pabrik dan 2.000 outlet Edam Burger yang tersebar di seluruh Indonesia. Segalanya tentu tak mudah diraih. Bahkan, ia pernah menjalani hidup yang keras di Jakarta.

(Di rumah mungil di kawasan Perumnas Klender, Jakarta Timur, belasan pegawai berkaus merah kuning terlihat sibuk. Roti, daging, sosis, hingga botol-botol saus kemasan bertuliskan Edam Burger disusun rapi dalam wadah-wadah plastik siap edar. Seorang lelaki bercelana pendek berhenti bekerja, lalu keluar menyambut NOVA.

Pembawaannya sederhana, tak ubahnya seperti pegawai lain. Sambil tersenyum hangat, ia pun memperkenalkan diri. “Aduh maaf, ya, saya tidak terbiasa rapi, hanya pakai oblong dan celana pendek,” tutur Made Ngurah Bagiana, sang pemilik Edam Burger. Beberapa saat kemudian, Made bercerita.)
Terus terang, saya suka malu dibilang pengusaha sukses yang punya banyak pabrik dan outlet. Bukan tidak mensyukuri, tapi saya hanya tak mau dicap sombong. Saya mengawali semua usaha ini dengan niat sederhana: bertahan hidup. Makanya, sampai sekarang saya ingin tetap menjadi orang yang sederhana. Sesederhana masa kecil saya di Singaraja, Bali.

Orang tua memberi saya nama Made Ngurah Bagiana. Saya lahir pada 12 April 1956 sebagai anak keenam dari 12 bersaudara. Sejak kecil, saya terbiasa ditempa bekerja keras. Malah kalau dipikir-pikir, sejak kecil pula saya sudah jadi pengusaha. Bayangkan, tiap pergi ke sekolah, tak pernah saya diberi uang jajan. Kalau mau punya uang, ya saya harus ke kebun dulu mencari daun pisang, saya potong-potong, lalu dijual ke pasar.
Menjelang hari raya, saya pun tak pernah mendapat jatah baju baru. Biasanya, beberapa bulan sebelumnya saya memelihara anak ayam. Kalau sudah cukup besar, saya jual. Uangnya untuk beli baju baru. Lalu, sekitar usia 10 tahun, saya harus bisa memasak sendiri. Jadi, kalau mau makan, Ibu cukup memberi segenggam beras dan lauk mentah untuk saya olah sendiri.

PENSIUN JADI PREMAN
Begitulah, hidup saya bergulir hingga menamatkan STM bangunan tahun 1975. Bosan di Bali, saya pun merantau ke Jakarta tanpa tujuan. Saya menumpang di kontrakan kakak saya di Utan Kayu. Untuk mengisi perut, saya sempat menjadi tukang cuci pakaian, kuli bangunan, dan kondektur bis PPD.
Kerasnya kehidupan Jakarta, tak urung menjebloskan saya pada kehidupan preman. Bermodal rambut gondrong dan tampang sangar, ada-ada saja ulah yang saya perbuat. Paling sering kalau naik bis kota tidak bayar, tapi minta uang kembalian. (Sambil berkisah, Made terbahak tiap mengingat pengalaman masa lalunya. Berulang kali ia menggeleng, lalu membenarkan letak kacamatanya).

Toh, akhirnya saya pensiun jadi preman. Gantinya, saya berjualan telur. Saya beli satu peti telur di pasar, lalu diecer ke pedagang-pedagang bubur. Ternyata, usaha saya mandeg. Saya pun beralih menjadi sopir omprengan. Bentuknya bukan seperti angkot ataupun mikrolet zaman sekarang, masih berupa pick-up yang belakangnya dikasih terpal. Saya menjalani rute Kampung Melayu – Pulogadung – Cililitan.
Tahun 1985, saya pulang ke kampung halaman. Pada 25 Desember tahun itu, saya menikah dengan perempuan sedaerah, Made Arsani Dewi. Oleh karena cinta kami bertaut di Jakarta, kami memutuskan kembali ke Ibu Kota untuk mengadu nasib. Kami membeli rumah mungil di daerah Pondok Kelapa. Waktu itu saya bisnis mobil omprengan. Awalnya berjalan lancar, tapi karena deflasi melanda tahun 1986-an, saya pun jatuh bangkrut. Kerugian makin membengkak. Saya harus menjual rumah dan mobil. Lalu, saya hidup mengontrak.

NYARIS TERSAMBAR PETIR
Titik cerah muncul di tahun 1990. Saya pindah ke Perumnas Klender. Tanpa sengaja, saya melihat orang berjualan burger. Saya pikir, tak ada salahnya mencoba. Saya nekad meminjam uang ke bank, tapi tak juga diluluskan. Akhirnya saya kesal dan malah meminjam Rp 1,5 juta ke teman untuk membeli dua buah gerobak dan kompor.
Bahan-bahan pembuatan burger, seperti roti, sayur, daging, saus, dan mentega, saya ecer di berbagai tempat. Dibantu seorang teman, saya menjual burger dengan cara berkeliling mengayuh gerobak. Burger dagangannya saya labeli Lovina, sesuai nama pantai di Bali yang sangat indah.
Banyak suka dan duka yang saya alami. Susahnya kalau hujan turun, saya tak bisa jalan. Roti tak laku, Akhirnya, ya, dimakan sendiri. Masih untung karena istri saya bekerja, setidaknya dapur kami masih bisa ngebul. Pernah juga gara-gara hujan, saya nyaris disambar petir. Ketika itu saya tengah memetik selada segar di kebun di Pulogadung. Tiba-tiba hujan turun diiringi petir besar. Saya jatuh telungkup hingga baju belepotan tanah. Rasanya miris sekali.
Di awal-awal saya jualan, tak jarang tak ada satu pun pembeli yang menghampiri, padahal seharian saya mengayuh gerobak. Mereka mungkin berpikir, burger itu pasti mahal. Padahal, sebenarnya tidak. Saya hanya mematok harga Rp 1.700 per buah. Baru setelah tahu murah, pembeli mulai ketagihan. Dalam sehari bisa laku lebih dari 20 buah.

Untuk mengembangkan usaha, saya mengajak ibu-ibu rumah tangga berjualan burger di depan rumah atau sekolah. Mereka ambil bahan dari saya dengan harga lebih murah. Sungguh luar biasa, upaya saya berhasil. Dalam dua tahun, gerobak burger saya beranak menjadi lebih dari 40 buah. Saya pun pensiun menjajakan burger berkeliling dan menyerahkan semua pada anak buah.
Tak berhenti sampai di situ, tahun 1996 saya mencoba membuat roti sendiri dan membuat inovasi cita rasa saus. Seminggu berkutat di dapur, hasilnya tak mengecewakan. Saya berhasil menciptakan resep roti dan saus burger bercita rasa lidah orang Indonesia. Rasanya jelas berbeda dengan burger yang dijual di berbagai restoran cepat saji.
" Nasib baik adalah pertemuan antara persiapan dan kesempatan. "


Fatchur Rozi,Inspirasi sandal imucu


Buatlah karet sandal dengan bentuk bundar tipis. Kalau suka buah-buahan, boleh dibuat gambar seperti belahan buah semangka dalam tampilan dua dimensi. Apa yang akan dilakukan selanjutnya? Oleh Fatchur Rozi karet sandal itu dibelah jadi dua. Tanpa dipotong lagi dan hanya diberi jepit sandal maka jadilah sepasang sandal jepit, sandal yang imut dan lucu.

Ini bukan sekadar main-main, karena sandal-sandal buatan Fatchur Rozi ini sekarang sudah menyebar ke mana-mana bahkan sudah menyeberang ke berbagai negara. Tak cuma sandal model buah semangka itu, Fatchur Rozi juga membuat aneka model sandal lucu yang terus dikembangkannya. Setidaknya yang favorit adalah sandal model semangka, sandal dengan bentuk sepasang ikan lumba-lumba, lingkaran terbagi dua, topeng terbelah, dan sebagainya.

Popularitas sandal ini sudah cukup tinggi. Di kalangan komunitas Tangan Di Atas (TDA) -di mana ia menjadi anggotanya, rata-rata tahu sandal ini. Fatchur sendiri memberi nama yang tak kalah lucunya, Imucu, yang merupakan kependekan dari Sandal Imut, Unik, dan Lucu! Jadi dobellah keunikannya. Keunikan Imucu itu bahkan membuat sebagian anggota TDA tertarik untuk ikut berjualan sandal unik ini dengan melamar menjadi agennya.

Entah karena dorongan yang bertubi-tubi atau memang karena melihat peluang besarnya, Fatchur kini pun menawarkan kemitraan  Imucu. Tengok penawaran kemitraannya: 7 alasan memilih sendal IMUCU. (1) BEP super cepat 1-2 bulan, (2) Tanpa beli equipment, (3) Tanpa sewa tempat dan bayar karyawan, (4) Tak perlu keluar kerja untuk sukses, (5) Bebas royalty fee selamanya, (6) Gratis konsultasi bisnis seumur hidup, dan (7) Garansi uang kembali 100%.  Dalam iklannya pun selera humor Imucu masih terasa. Jadinya Imucu serba imut, unik, dan memang lucu.

O, ya, Fatchur menawarkan paket kemitraan agennya dengan modal mulai dari Rp 250 ribu sampai Rp 2 juta. (Den Setiawan, den.setiawan@yahoo.co.idAlamat e-mail ini diproteksi dari spabot, silahkan aktifkan Javascript untuk melihatnya . Foto: Dok. Imucu. Cerita lengkap Imucu ada di Majalah DUIT! Edisi No 08/IV/Agustus 2009)

Sandal Imut, Unik, dan Lucu (Imucu)
Kebonsari Regency C-39 Surabaya
031-77761700
website: http://www.rajasendal.com
Donni, Modal Awal 300 Ribu, Kini Bisnis Buku Catatan ‘Nuwahardo’-nya Telah Beromzet 9 Jt/Bulan
Jakarta – Saat ini perkembangan teknologi sangat pesat seperti hadirnya komputer tablet, smartphone dan lainnya. Hal ini tidak meruntuhkan niat pria ini untuk menjalankan bisnis produksi buku catatan konvensional dengan desain yang unik.Adalah Donni Arifianto berani meninggalkan karir lamanya sebagai pelukis dan fotografer untuk terjun ke usaha yang telah ditekuninya selama kurang lebih 1 tahun. Ide untuk membuat buku  yang diberi nama ‘Nuwahardo’ ini terbesit saat ia menghadiri sebuah acara seminar yang diisi oleh Ridwan Kamil, seorang arsitek tersohor di Indonesia, yang pada saat itu menenteng buku catatan kecil di tangannya.“Sekarang orang hampir semua punya smartphone, iPad. Apapun sudah ada disana. Padahal realitanya masih perlu media konvensional. Waktu itu saya lihat Ridwan Kamil bawa-bawa buku catatan. Itu semakin membuat saya yakin kalau ini (buku catatan) masih dibutuhkan,”  ungkapnya saat kepada detikFinance, Senin (10/9/12).Dengan modal awal keberanian, nekat dan uang Rp 300 ribu, saat ini ia bisa mendapatkan mzet senilai Rp 9 juta/bulan. Jumlah ini memang tidak terlalu besar, namun juga tidak terlalu kecil untuk usaha pendatang baru.Sampai saat ini, sudah banyak kalangan yang memesan bukunya pada pria yang akrab dipanggil Ido ini. Mulai dari orang biasa hingga publik figur, erseorangan, maupun perusahaan.“Alhamdulillah sudah banyak yang mesan. Mulai dari perusahaan Antam (Aneka Tambang) kemarin pesan 100 terus repeat 25 buah lagi. Publik figur juga ada yang pesan, Kevin Aprilio, penulis seperti Dewi “Dee” Lestari, Iwan Setiawan, band Indonesia White Shoes and The Couples Company,banyak lagi,” paparnya.Keunikan dari buku catatan yang dijual Ido ini adalah semua proses pembuatannya menggunakan tangan sendiri atau handmade,termasuk penjilidan dan pengeleman, pengguntingan, kecuali untuk proses grafir dan laser. Bahan utama yang digunakan adalah kertas, dan kulit sebagai sampul. “Keistimewaaan dari buku ini, si pemesan bisa pesan by request,model sendiri tanpa minimum order. Desainnya menarik tapi elegan,” katanya. Harga yang dipatok Ido untuk ‘Nuwahardo’ ini mulai dari Rp 150 hingga 175 ribu per buah, tergantung adari ukuran buku yang dipesan. Ia membidik kalangan menengah ke atas sebagai target utama pasarnya.“Target pasarnya middle to high, mahasiswa dan pekerja. Dari usia 20 tahun ke atas lah,” katanya.Tak hanya dipasarkan di Indonesia rencananya pada bulan Oktober nanti, produk ini akan juga dipasarkan di negara-negara Asia. Ia menyebut Manila dan Singapura adalah negara yang akan kedatangan produknya.“Sudah ada pihak yang mau ikut memasarkan juga. Insya Allah nanti bakal dipasarin di negara lain, Singapura dan Manila Oktober nanti,” katanya.Bagi anda yang tertarik untuk berbisnis dengan pria ini untuk memesan atau bahkan menjadi reseller atau sekedar bertanya-tanya apa yang menginsiprasinya, anda bisa datang ke workshop Nuwahardo di Kompleks Taman Kopo Indah Blok E No 5, Bandung Jawa Barat.( Zulfi Suhendra)sumber: http://m.detik.com/finance/read/2012/09/10/112524/2013249/480/


Panut, Mantan Karyawan Ini Kini Jadi Bos Tas Rotan Kualitas Ekspor Beromzet Puluhan Juta
Jakarta – Menjadi karyawan atauwirausahawan merupakan pilihan bagi setiap orang. Hal ini yang  dialami oleh Panut Mulyajaya asal Bantul, Yogyakarta.
Panut menggeluti usaha tas rotan kualitas ekspor, setelah menjadi karyawan selama 11 tahun pada sebuah perusahaan mebel berbahan baku rotan. Berangkat dari pengalaman kerja itu, pada tahun 2001, Panut akhirnya mendirikan Anggun Rotan yakni usaha pembuatan handicraft
berbahan baku rotan namun dengan konsep produk berbeda.  Panut melihat peluang produk tas berbahan baku utama rotan. Tidak disangka, respons pasar terhadap produk buatannya sangat tinggi.
“Saya ingin cari inovasi dan produk baru, yang belum banyak orang produksi tapi basic-nya
rotan, akhirnya ke handicraft yakni tas,” kata Panut kepada detikFinance saat ditemui di JCC
beberapa waktu yang lalu. Seiring berlalunya waktu, pangsa pasar produk tas rotan panut pun
meluas hingga negeri Sakura Jepang dan Iran, Timur Tengah.
Selain itu, Panut mengaku pangsa pasar produknya 50 persen ditujukan untuk ekspor. “Ekspor paling banyak ke Jepang, Iran, ke Thailand juga ada,” tambahnya.
Harga yang ditawarkan oleh Anggun Rotan ralatif terjangkau untuk kualitas dan model yang
ditawarkan. “Harganya Rp 50 ribu-Rp 250 ribu karena saya produksi sendiri pasarkan sendiri, kalau di luar negeri jutaan,” tambahnya. Usaha yang dijalankan Panut sejak 2001 silam ini, akhirnya berbuah manis. Panut per bulan bisa meraup omzet hingga Rp 80 juta.
“Dari karyawan 7 orang sekarang 40 orang, dulu omzet saya kecil sekarang sudah lumayan. Omzet Rp 80 juta per bulan,” sebutnya.Bisnis tas rotan Panut selama 11 tahun ini juga penuh tantangan, salah satunya ketika ia menerima pesanan tas senilai ratusan juta rupiah dari Iran. Setelah produk pesanan jadi lantas pihak pemesan malah tidak mengambilnya. Namun pria lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Jember ini tidak putus semangat, ia pun memetik hikmah dari setiap cobaan yang menerpa usahanya.
“Nilainya Rp 135 juta itu nggak diambil,” sambungnya. Pada kesempatan itu, Panut tidak lupa berpesan kepada para calon pengusaha ataupun yang sudah berusaha. Ia mengatakan menjadi
seorang pengusaha harus optimis dan total dalam berusaha serta tidak takut gagal.
“Kalau setengah-setengah mending tidak usah, jadi apa yang kita kerjakan mesti berhasil, kalau itu salah itu nomor dua yang penting kita coba dulu,” pungkasnya.
Apakah anda tertarik terhadap produk Anggun Rotan. Anda dapat mampir ke Jalan Imogiri Km 14, Manggung RT 02, Imogiri, Bantul,Yogyakarta atau mengunjungi website:
www.anggunrotanbag.com.

Sumber: http://m.detik.com/finance/read/2012/09/28/113243/2042650/480/mantan-pegawai-pabrik-mebel-ini-kini-jadi-bos-tas-rotan-kualitas-ekspor


Cholis, Sarjana Muda Ini Bisnisnya Menjamur Jual Camilan dari Jamur


Jakarta – Bagi kebanyakan orang, lulus dari perguruan tinggi biasanya langsung memilih bekerja dan namun tak banyak yang langsung memilih berwirausaha. Adalah Cholis, sang sarjana kesehatan yang lebih memilih langsung berkecimpung ke dunia usaha.
Cholis memulai petualangan bisnisnya dari menjual kaos dan berbagai bisnis yang disukainya, namun tepat pada tahun 2008, Cholis membanting stir ke bisnis makanan ringan dari jamur. Melalui bendera Mushroom Factory, Cholis bercerita menuturkan sangat menyukai makanan dan ingin mengangkat
makanan ringan sehat berkarakter Indonesia.
“Kita ingin membuat kemasan baru tentang makanan tradisional dengan sajian bumbu rempah-
rempah Indonesia dikemas dengan secara bagus, dan kita bisa makan dimana saja dan kapan saja,” kata
Cholis kepada detikFinance. Cholis mengaku memilih jamur karena jamur sudah sangat
familiar dengan masyarakat Indonesia. Selain itu, ia ingin membantu para petani jamur yang sudah jarang melakukan budidaya jamur.
“Karena unik, kedua karena rasa makanan ini. Kita menyukai makanan ini dan kita ingin memberitahu setiap orang bahwa ini makanan yang asik sekali dan tidak kalah dengan cemilan asing yang sudah banyak beredar,”imbuhnya.
Cholis yang merupakan Juara IWirausaha Mandiri tahun 2010 ini menjelaskan, harga yang ditawarkan untuk produk makanan atau jajanan ringan dari jamur ini relatif berbeda untuk setiap daerah.
“Untuk di wilayah Jawa Timur dijual Rp 10.000 sampai Rp 18.000, kalau Jawa Barat mulai Rp 13.000 sampai 18.000,” sebutnya.  Saat ini, Mushroom Factory telah memiliki puluhan kedai atau stand yang tersebar di Jawa Timur, Jawa Barat, serta Jakarta. Sebagian besar kedai atau stand tersebut dimiliki oleh para mitra.
“Kita buat store khusus makanan jamur yang biasa kita ada di pusat perbelanjaan moderen,” sanggahnya Ia juga mengembangkan konsep cafe dan restoran tetapi dengan dominasi makanan dari jamur. “Sekarang model toko model cafe restoran, kita tidak hanya menjual jamur saja tapi kafe dan restoran. Berbagai makanan dan minuman yang berkarakter anak muda,” sambungnya.
Apakah anda tertarik untuk membuka waralaba jamur milik Mushroom Factory atau hanya ingin tahu lebih dalam. Anda bisa datang ke Jalan Bratang Gede 3C/2A Surabaya, Jawa Timur atau mengunjungi website: mushroom- factory.com atau email ke: cholis.net@gmail.com
Sumber: m.detik.com/finance/read/2012/10/01/133135/2049084/480/sarjana-muda-ini-bisnisnya-menjamur-jual-makanan-ringan-dari-jamur



Kisah Bekas Kenek Jadi Pengusaha Sukses di London

TEMPO.COLondon - Suara Pance Pondaag menyanyikan Demi Kau dan Si Buah Hatimenemani Firdaus Ahmad menyetir Mercedes 120 CDI di jalanan London yang padat pada suatu siang akhir Februari lalu. Mobil jembar yang sanggup mengangkut sepuluh orang itu adalah kendaraan "dinas" laki-laki 54 tahun ini dari rumah ke restorannya.

Nusa Dua Restaurant berdiri di sudut Dean Street 11, Soho, di jantung ibu kota Inggris itu. Bangunan tiga lantai ini satu-satunya restoran Indonesia di kawasan belanja dan tempat nongkrong anak-anak muda itu. "Sejak Presiden Barack Obama datang ke Indonesia, menu favorit di sini nasi goreng," kata Daus.

Selain itu, ada banyak makanan khas Indonesia di daftar menu: ayam kremes, sayur asem, sambal terasi, tahu isi, soto ayam, tempe, dan kerupuk udang. Saya makan di sana ketika restoran masih tutup menjelang sore. Tapi, di depan pintu, pelanggan dari pelbagai ras yang akan makan malam sudah antre mengular.

Resto ini adalah buah kerja keras Daus selama 20 tahun. Ia tiba di London pada akhir 1981 dengan tiket pesawat yang dikirim saudaranya, sopir di Kedutaan Besar Indonesia di London. Daus nekat berangkat ke Inggris karena penghasilan sebagai kondektur angkutan kota Kampung Melayu-Bekasi tak menentu.

Mendarat di Bandar Udara Heathrow yang sibuk, lulusan SMA 1 Indramayu ini termangu dua jam. Ia tak tahu jalan keluar. Ia amati setiap penumpang. Asumsinya, orang yang kusut pasti baru mendarat setelah penerbangan yang jauh. Ia ikuti mereka menyeret koper. "Saat itu saya baru tahu arti ''exit'' itu keluar," katanya, terbahak.

Daus lalu bekerja di restoran Indonesia sebagai pencuci piring. Tapi resto ini tak berumur lama. Pemiliknya ketahuan mengakali pajak. Pemerintah mengambil alih dan menjualnya. Pembelinya adalah tukang masak asal Malaysia. Resto itu kini jadi rumah makan Asia yang tukang masaknya adalah pemilik lama, bekas majikan Daus.

Seorang pengusaha Singapura kemudian mendirikan Nusa Dua Restaurant. Daus diajak bergabung dan naik pangkat jadi chef. Tapi perkongsian ini hanya bertahan tiga tahun. Pengusaha itu tak sanggup membayar cicilan modal. Royal Bank of Scotland (RBS) menyitanya. Daus kelimpungan tak punya pekerjaan.

Pada 1991 ia sudah menikahi Usya Suharjono, perempuan manis yang tengah kuliah kesekretariatan di London. Ayah Usya adalah wartawan radio BBC seksi Indonesia. Ia mengikuti orang tuanya ke London setelah lulus SMA 2 Jakarta Pusat pada 1983. Daus punya ide mengambil alih Nusa Dua.

Usya maju sebagai negosiator dengan bank karena ia fasih berbahasa Inggris. Daus hingga kini masih gagap. Kepada tiga anaknya, ia berbicara dalam bahasa Indonesia, tapi dijawab dalam bahasa Inggris. Usya membujuk bahwa resto itu merugikan RBS karena tak mendatangkan untung, sementara pajak tetap harus dibayar.

Daus meyakinkan mereka akan mengelola rumah makan dengan jaminan membayar cicilan 1.000 pound tiap bulan tepat waktu. ”Jika tahun pertama pembayaran tak jelas, bank silakan ambil alih lagi,” katanya. Deal. RBS ternyata setuju.

Sejak itu, Daus yang pegang kendali. Ia belanja, ia memasak, ia pula yang melayani pembeli. Karena makanan racikannya enak, pelanggan lama kembali, dan pembeli baru berdatangan. Restorannya mulai untung dengan omzet 10 ribu pon (Rp 140 juta) setiap pekan. Dalam waktu enam tahun, utang 100 ribu pound lunas.

Tabungannya mulai kembung. Daus membeli sebuah rumah seluas 300 meter persegi seharga Rp 5,2 miliar di sudut jalan dekat sekolah anaknya. Rumah sembilan kamar itu kini disewakan kepada pelancong asal Indonesia dengan tarif 19,5 pound semalam. Meski tak ada papan nama, orang tahu rumah bata merah di sudut jalan kompleks elite Colindale itu ”Wisma Indonesia”.

Daus-Usya tinggal tak jauh dari situ. Tiga mobil nangkring di garasi. Semuanya Mercedes yang harga satu unitnya rata-rata Rp 1,4 miliar. Daus kerap bolak-balik London-Bekasi untuk menengok keluarga besarnya di Jatiasih.

Setelah semua pencapaian ini, Daus hanya punya satu cita-cita: pulang kampung setelah anak-anaknya mandiri dan membuat taman pendidikan agama untuk anak-anak miskin.
 

Rahasia Sukses Bisnis Ternak Ayam Kampung


Rahasia Sukses Bisnis Ternak Ayam Kampung

gambar - ternak ayam kampung Kali ini kami  akan mengulas Rahasia Sukses Bisnis Ternak Ayam Kampung. Sebetulnya banyak sekali jenis peluang usaha di bidang peternakan yang bisa dikembangkan, namun Anda juga perlu memikirkan bagaimana prospek serta permintaan pasar dari usaha yang kita jalani untuk jangka panjang.
Dari sudut kacamata bisnis, ternak ayam kampung menjadi salah satu bisnis yang sangat menarik untuk kita tekuni. Alasannya adalah membudidayakan ayam kampung dirasa cukup mudah dibandingkan dengan ternak ayam broiler. Apalagi yang perlu kita perhatikan yaitu harga dari ayam kampung sendiri saat ini cenderung naik berbanding terbalik dengan harga ayam broiler yang lebih fluktuatif.
Jika anda ingin memulai usaha di bidang peternakan khususnya usaha ternak ayam kampung perlu memperhatikan beberapa hal seperti berikut ini:

Gali informasi sebelum beternak

Apapun jenis usaha yang akan anda jalani pastinya, diperlukan informasi serta pengetahuan yang cukup sehingga hasil dari usaha yang anda jalani bisa mencapai kesuksesan, tidak terkecuali dengan bisnis ternak ayam kampung. Jangan sampai ketika sedang memulai bisnis ini, anda akan merasa kebingungan di tengah jalan dan tidak mampu menguasai teknis beternak yang baik sehingga hasilnya tidak akan bisa optimal serta ancaman kegagalan pun bisa menjumpai anda. Oleh karena itu, pelajari bagaimana teknis beternak ayam kampung yang baik dan ketahui bagaimana proses pembibitan, perawatan, hingga proses perkembangbiakannya bisa anda kuasai dengan baik. Anda pun bisa mencari informasi tersebut di berbagai media online, buku, maupun majalah seperti yang Anda lakukan saat ini.
Selain itu jalin komunikasi dengan para peternak ayam kampung yang lain, yang bisa diajak bertukar pikiran tentang pengalaman beternak ayam kampung. Jika anda masih memulai usaha ternak ayam kampung anda bisa melakukan kerjasama pembelian bibit ayam kampung dari beternak yang bersangkutan.
Anda juga bisa mengikuti kegiatan penyuluhan dan pelatihan budidaya ayam kampung oleh beberapa instansi baik dari dinas pertanian maupun dari swasta. Kegiatan tersebut bisa membantu anda dalam memperkaya pengetahuan serta memperoleh petunjuk teknis cara ternak ayam kampung yang benar dan sesuai dengan anjuran.

Perhatikan Persyaratan Beternak Ayam

Sejak jaman dahulu kala petani kita sudah melakukan ternak ayam kampung dengan sistem umbaran, namun ternyata pola pemeliharaan umbaran kurang efisien untuk dijalankan di masa sekarang karena pemeliharaan yang ala kadarnya serta pertumbuhan bobot ayam dan produksi telur nya masih cukup rendah.
Sebagai contohnya apabila beternak ayam kampung secara tradisional atau umbaran Anda membutuhkan waktu hampir 6 bulan untuk mencapai bobot 1 kg ayam kampung, sedangkan jika kita beternak secara intensif kita hanya membutuhkan waktu sekitar 2-2,5 bulan untuk mendapatkan ayam pedaging yang siap jual.
jika ingin memulai bisnis ternak ayam kampung sebaiknya Anda harus memperhatikan betul persyaratan lokasi serta teknik budidaya yang sesuai dengan standar peternakan. Apabila kondisi peternakan baik maka bisa membuat para peternak menjalankan usahanya secara fokus.

Fokus Menentukan Arah Usaha

Sedari awal tentukan arah usaha peternakannya, mau bisnis ayam pedaging atau ayam petelur. Hal ini untuk memilih DOC (bibit ayam kampung) yang tepat dan sesuai dengan bibit untuk petelur atau pedaging, sehingga hasil dari ternak bisa optimal. Kesalahan yang sering dilakukan oleh petani kita adalah kurang fokus dalam memilih jenis usaha, kebanyakan dari mereka beternak kedua-duanya tanpa memisahakan bibit ayam kampung (DOC) sesuai dengan tipe perkembangannya. Akibatnya hasil ternak pun kurang optimal dan rugi dari sisi biaya pemeliharaan.
Yang perlu menjadi cacatan penting adalah DOC petelur dan DOC pedaging berbeda dalam sistem pemeliharaanya. DOC petelur dalam pemeliharaanya lebih difokuskan kepada percepatan bertelur dan kuantitas telur ayam, sedangkan DOC pedaging pemeliharaanya lebih pada kualitas dagingnya dan lama pemeliharaan. Jadi, sebaiknya DOC petelur dan DOC pedaging jangan sampai tertukar pemeliharaannya karena bisa berdampak langsung terhadap biaya pemeliharaan.

Mulailah Dari Tahapan Termudah Bagi Pemula

Bagi Anda yang mau memulai bisnis ternak ayam kampung sebaiknya menggunakan tahapan termudah dalam memulai peternakannya, hal ini bertujuan untuk mengurangi resiko kegagalan dalam segi investasi dan pendanaan. Berikut ini kami sampaikan beberapa langkah sederhana dalam memulai bisnis ternak ayam kampung.
Jika Anda memilih menjalankan ternak ayam kampung pedaging, sebaiknya memulai bisnis ini dengan membeli DOC untuk dikembangbiakan. Cara pemeliharaan ayam pedaging dirasa cukup mudah dibandingkan pelihara ayam petelur. Waktu pembesaran ayam pedaging hingga siap panen cenderung lebih singkat sekitar 2 – 2,5 bulan. Apabila sudah melewati tahapan pembesaran ayam pedaging, Anda bisa memulai menambah segmen usaha seperti pembibitan ayam pedaging maupun ternak ayam petelur.
Untuk Anda yang mau memulai bisnis ayam kampung petelur, bisa memulai usaha dengan membeli dara ayam petelur berusia 4 hingga 5 bulan. Pelihara ayam tersebut sampai siap untuk menghasilkan telur pada usia 6 bulan. Cara ini terbilang cukup singkat dan efektif daripada membeli DOC yang membutuhkan waktu pemeliharaan lebih lama dan untuk mengurangi resiko selama masa pemeliharaan.
Namun demikian, Anda juga bisa membeli DOC petelur dengan mempertimbangkan memudahkan adaptasi ayam terhadap lingkungan baru sehingga lebih mudah dalam menghasilkan telur. Yang menjadi catatan penting adalah Anda perlu didampingi oleh orang yang sudah pengalaman di bidang ternak ayam kampung sehingga memudahkan dalam berkonsultasi serta bisa memastikan bahwa usaha ternak yang kita rintis bisa berjalan dengan baik.

Mulailah Dari Skala Kecil

Bagi Anda yang masih pemula dalam memulai bisnis ayam kampung, kami menyarankan untuk tidak serta merta investasi besar dalam beternak meskipun modal yang dipunyai mencukupi. Anda bisa memulai ternak ayam kampung beberapa puluh ekor sebagai permulaan, ini penting dilakukan bisa digunakan sebagai media pembelajaran beternak ayam kampung. Amati sekaligus pelajari bagaimana perilaku ayam kampung serta teknik pemeliharaannya ( Learning by Doing ).
Jadikan pengalaman dan pengetahuan beternak ayam selama periode pemeliharaan pertama sebagai modal Anda dalam beternak ayam kampung di periode berikutnya. Jadi, apabila pada periode pertama beternak ayam kampung berhasil maka keuntungan yang Anda dapatkan bisa digunakan sebagai modal untuk beternak di periode selanjutnya. Sebaliknya jika periode pertama belum berhasil, maka modal  simpanan yang Anda punyai masih bisa digunakan untuk beternak di periode selanjutnya

ilustrasi - gambar ayam kampung
ilustrasi – gambar ayam kampung

Pelajari Waktu Memulai Beternak

Dalam memulai beternak ayam kampung perlu mempertimbangkan keadaan musim, karena bisa berpengaruh terhadap hasil ternak. Kami menyarankan untuk memulai beternak ayam kampung ketika musim kemarau atau awal musim kemarau. Pada musim tersebut, kita akan lebih mudah dalam proses pemeliharaan.
Kami contohkan, pada musim kemarau Anda lebih mudah dalam memelihara DOC pada malam hari karena cuacanya cukup mendukung. Namun jika dilakukan pada musim penghujan, pemeliharaan DOC akan lebih repot karena kelembapannya tinggi dan cuaca yang dingin. Apalagi ketika memasuki pancaroba atau pergantian musim, DOC lebih gampang terserang penyakit.
“Apabila Anda terpaksa memulai beternak ayam kampung ketika musim penghujan, kami sarankan untuk memelihara doc di kandang yang memiliki pemanas. Hal tersebut bertujuan untuk meminimalkan serangan penyakit dan kematian. Kami tidak menyarankan memulai beternak ayam kampung ketika masa pancaroba”
Dalam beternak ayam kampung bisa dilakukan sepanjang tahun karena memang permintaan akan ketersediaan ayam kampung cukup stabil, begitupun dengan harganya yang cenderung stabil dan makin merangkak naik. Lonjakan harga dan permintaan pasar biasanya terjadi pada waktu hari raya. Sebaiknya menjelang hari raya, produksinya digenjot untuk memenuhi permintaan pasar.

Perhatikan Perlengkapan Ternak dan Manajemen Pemeliharaan

Anda perlu memperhatikan kelengkapan peralatan ternak serta melakukan manajemen pemeliharaan yang sesuai standar. Pastikan berbagai kebutuhan ternak sudah mencukupi dalam hal jumlah serta kualitasnya. Pada umumnya peternakan yang sudah melakukan teknik pemeliharaan sesuai standar sudah mempunyai perlengkapan yang memadai.
Jagalah kebersihan kandang ayam, pastikan tempat pakan dan minum sesuai dengan jumlah ayam yang dipelihara. Bersihkan kandang beserta peralatannya tidak terkecuali tempat pakan dan minum ketika sudah mulai kotor. Peralatan lain yang harus dimiliki oleh peternakan ayam kampung yaitu perlengkapan pembibitan seperti genset dan cooling room. Genset digunakan untuk mengantisipasi pemadaman listrik PLN karena bisa mengganggu proses penetasan telur. Apabila listrik terlalu lama padam maka telur terancam tidak bisa menetas. Dalam proses penetasan telur diperlukan mesin tetas yang dipakai secara manual maupun otomatis.
Perlengkapan lain yang tidak kalah pentingnya yaitu cooling room dipakai dalam masa pembibitan yang merupakan ruang khusus tempat menyimpan telur yang memakai pendingin udara. Fungsi dari cooling room adalah sebagai media penyimpan sementara telur tetas sebelum dijual atau sebelum dimasukkan ke dalam mesin penetasan. Untuk menyimpan telur tetas di cooling room sebaiknya memakai suhu dibawah suhu normal ruangan yaitu sekitar 25°C , gunanya untuk mencegah pertumbuhan embrio terlalu dini sebelum dimasukkan ke dalam mesin penetasan.
Hal lain yang perlu Anda perhatikan dalam beternak ayam kampung yaitu menajemen pemeliharaan yang baik. Aturlah waktu dalam pemeliharan ternak, mulai dari perawatan kandang, pemberian pakan ternak, pemberian vaksin dan penyemprotan disinfektan pada kandang. Buatlah catatan pada masing-masing periode beternak untuk digunakan sebagai bahan evaluasi beternak ke depan.

Sumber:

Jatuh Bangun Usaha Ayam Bakar, Kini Raup Ratusan Juta

Usahanya sempat terpukul isu virus flu burung beberapa tahun lalu.


Ayam bakar Ngimbang
Ayam bakar Ngimbang (http://ayambakarngimbang.blogspot.com)
Membangun usaha sejak 2005, pemuda ini sempat berjaya dengan membuka restoran ayam bakar "Ngimbang" hingga mempunyai 15 cabang. Diterpa isu flu burung, usahanya ambruk. Mencoba bangkit, kini omzetnya mencapai ratusan juta per bulan.


Pemuda tersebut adalah Dymas Tunggul Panudju, 28 tahun. Sejak duduk di bangku kuliah pada 2005, Dymas mencoba usaha kecil-kecilan dengan membuka tempat makan ayam bakar di Lamongan, Jawa Timur. "Waktu itu modalnya hanya dua kompor minyak dan satu penanak nasi," katanya kepada VIVAnews.

Nama "Ngimbang" ia ambil dari dari kecamatan tempatnya tinggal di Lamongan utara. Ia sengaja mengangkat kecamatan kelahirannya, karena waktu itu terjadi desentralisasi pembangunan di Lamongan utara, dan ia melihat potensi tersebut.

Dymas jago dalam mengolah resep ayam bakar. Ia meracik bumbu hingga 36 kali sampai menemukan racikan resep ayam bakar yang tepat. Berkat ketekunan, keuletan, serta keahlian khusus untuk menghasilkan cita rasa yang pas sesuai lidah pelanggan, usahanya berkembang pesat.
Restoran Ayam Bakar "Ngimbang" berkibar dengan berhasil membuka 15 cabang di Jawa Timur pada medio 2007-2009.

"Kalau soal bumbu, itu rahasia, nanti ditiru. Namun, untuk menu, kami sediakan ayam bakar Ngimbang, ayam goreng mentega, dan bebek Halilintar," katanya.

Pada akhir 2009, isu flu burung merebak di Indonesia, khususnya Jawa Timur. Masyarakat takut untuk menyantap berbagai makanan ayam. Dymas terkena imbas, penjualannya menurun drastis. Cabang-cabangnya tutup hingga tersisa tiga cabang di Malang, Surabaya, dan Lamongan.

"Jatuh karena flu burung, ditambah berbagai pusat perbelanjaan tidak mengizinkan ia berjualan, karena polusi asap pembakaran ayam," kata pria lulusan Magister Human Nutrition Universitas Negeri Sebelas Maret ini.

Melihat kondisi tersebut, Dymas putar otak. Dymas lalu mengedukasi masyarakat bahwa ayam bakar bikinannya bebas flu burung dengan menempel stiker anti flu burung. Hasilnya, saat ini ia berhasil menjual 250 ekor ayam bakar per hari.

Kini, perjuangan Dymas pun tidak sia-sia. Dalam kurun waktu satu tahun, Dymas berhasil mengantongi uang hingga ratusan juta per bulan. "Susah kalau dihitung omzet setahun, beberapa miliar lah," katanya. (art)

Senin, 17 November 2014

Bisnis Ayam Bakar Dan Modal Awal

BISNIS AYAM BAKAR - Jika kita ingin mendirikan usaha ayam bakar maka kita harus memunculkan keunikan yang berbeda dengan ayam bakar yag lainnya. Gunakan bumbu yang berbeda hhingga memunculkan rasa yang lain dilidah pelanggan. Kebanyakan ayam bakar memakai bumbu rujak, bumbu merah yang sarat dengan cabai, atau bumbu kecap, sehingga terasa manis. Bumbu utamanya adalah gula merah dan gula putih.


A. Proses pembuatan ayam bakar
Gula merah dan gula pasir direbus sampai mendidih. Ayam dimasukkan dan tunggu sampai air itu hampir habis. Ingat jangan biarka airnya habis, karena sisa air itu penting untuk bumbu bakarnya. Membakar ayamnya-pun cukup hanya tiga menit. Potongan ayam yang berenang dalam bumbu itu langsung dibakar dan segera disajikan. Agar lebih evisien gunakan kipas angin yang tak pernah berhenti berputar saat membakar.
B. Analisis keuangan usaha ayam bakar
Biaya investasi;

  1. - Gerobak atau etalase : Rp.2.000.000,00
  2. - Pemanggang ayam : Rp.400.000,00
  3. - Peralatan masak : Rp.200.000,00
  4. - Perlengkapan lain (baskom, tempat bumbu) : Rp.100.000,00
Total : Rp.2.700.000,00
Biaya variabel;
  1. - Ayam (10 ekor x Rp.1.800/ekor x 1 minggu) : Rp.1.260.000,00
  2. - Bumbu, kecap dan lalapan (Rp.100.000/hari x 1 minggu) : Rp.700.000,00
  3. - Arang (Rp.23.000/minggu x 1 minggu) : Rp.161.000,00
  4. - Plastik dan kertas pembungkus (Rp.16.000/mg x 1 minggu) : Rp.112.000,00
  5. - Listrik : Rp.20.000,00
  6. - Transportasi per-1 minggu : Rp.70.000,00
Total : Rp.2.323.000,00
Jadi total modal awal Rp.5.023.000,00.

Sumber:

Ayam Bakar Wong Solo: Modal Awalnya Utang Rp 700 Ribu


Anda tentu pernah mendengar Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo. Atau, Anda barangkali sudah pernah mengunjungi rumah makan tersebut Rumah makan yang terkenal dengan ayam bakarnya tersebut tidak kalah dengan waralaba makanan cepat saji dari luar negeri. Kini, puluhan gerai Ayam Bakar Wong Solo sudah tersebar di Pulau Jawa, Sumatra, dan Kalimantan. Namun, sedikit yang tahu jika jaringan Ayam Bakar Wong Solo dimulai dengan modal hutang sebesar Rp 700 ribu.
Puspo Wardoyo, merintis Ayam Bakar Wong Solo benar-benar dari bawah. Awal mula berusaha, Puspo menjajakan ayam bakar di kaki lima. Ayam memang tak asing bagi Puspo. Sejak kecil dia telah terbiasa berurusan dengan ayam. Orangtuanya penjaja ayam. Pagi hari, di masa kecilnya Puspo membantu menyembelih ayam untuk dijual di pasar. Puspo juga membantu orangtuanya menjajakan menu siap saji seperti ayam goreng, ayambakar, garang asem ayam, dan menu ayam lainnya di warung milik orangtuanya di dekat kampus UNS Solo. Kegiatan ini dilakoninya sampai tamat kuliah.
Lulus kuliah, Puspo meninggalkan bisnis unggas ini. Ia menjadi guru di daerah Muntilan. Awalnya ia merasa bangga dengan profesi ini. Namun lama-kelamaan hatinya merasa tidak sreg. Alasannya, ia merasa kurang berbakat menjadi guru. Puspo juga merasakan profesi guru tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari keluarganya. Ia lantas berhenti dan kembali lagi ke kota asalnya. Ia kemudian membuka warung makan. Tentu saja dengan ayam sebagai menu andalannya.
Berprofesi sebagai penjaja makanan, pria beristri empat ini sering mendapatkan cibiran orang di sekelilingnya. Tapi ia cuek dan terus menekuni usahanya. Suatu waktu, temannya yang berjualan bakso di Medan pulang ke Solo, sang sahabat menyarankan agar ia pindah berjualan ke Medan. Menurut temannya, prospek bisnis rumah makan di Medan sangat baik. Ia pun tertarik dengan ajakan kawannya itu.
Untuk mendapatkan modal, ia kembali menjadi guru SMA di daerah Bagan Siapi-api, Riau. Warung makan miliknya ia tinggalkan. Puspo mempercayakan pengelolaan warungnya pada salah seorang kerabatnya. Selama dua tahun mengajar, pada awal 1990-an Puspo mengumpulkan uang sekitar Rp 2,4 juta. Dengan uang itu ia membeli motor dan menyewa rumah kontrakan. Sisanya sekitar Rp 700 ribu dipergunakan untuk modal jualan ayam bakar.
Dia lantas membuka warung kaki lima di daerah Polonia, Medan. Sukses tidak datang begitu saja. Pad awal membuka usaha, sehari cuma laku beberapa potong. Melihat pertanda tidak bagus, istrinya, Rini Purwanti yang kala itu bekerja sebagai dosen Politeknik USU, memintanya berhenti berjualan ayam bakar. Bahkan, mertuanya menyuruh menjadi guru kembali. Meski mendapat hambatan Puspo maju terus.
Usahanya tidak sia-sia. Pelan tapi pasti usahanya berkembang. Pegawainya pun bertambah. Suatu saat pegawainya tertimpa masalah. Ia terlibat utang dengan rentenir. Puspo membantunya dengan cara meminjamkan uang. Sebagai ucapan terimakasih, sang pegawai membawa wartawan sebuah harian lokal Medan. Si wartawan yang merupakan sahabat suami pegawai yang ditolong Puspo kemudian menuliskan profilnya. Judul artikel itu, "Sarjana Buka Ayam Bakar Wong Solo." Artikel itu membawa rezeki bagi Puspo. Esok hari setelah artikel dimuat, banyak orang berbondong-bondong mendatangi warungnya. Sebanyak seratus potong ayam ludes. Keesokan harinya meningkat menjadi 200 potong ayam per hari. Hari ke hari usahanya makin sukses. Ia pun kemudian mendirikan tempat yang lebih representatif dan mulai melebarkan sayapnya ke berbagai daerah.
Kemampuan meracik dan meramu masakan didapatnya sewaktu bekerja membantu ayahnya berdagang. Bermodalkan naluri itu Puspo merancang sendiri menu-menunya. Kemampuannya ini terus diasahnya sampai sekarang. Hasilnya di Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo sekarang telah ada 50 menu. Sebagian besar modifikasi dari masakan-masakan yang telah ia ciptakan sebelumnya. Sekarang ini menu yang dihidangkan bukan sekadar ayam. Ada ikan, sayur mayur, dan jus. Ada catatan khusus untuk jenis yang disebut terakhir ini. Nama yang diberikan Puspo untuk hasil karyanya ini unik. Ada jus Poligami dan Jus Dimadu. Jus poligami berisi gabungan buah-buahan berserat yang dicampur menjadi satu. Sedangkan Jus Dimadu kombinasi buah Markisa dengan Torung, buah khas Medan. (*/dari berbagai sumber)

Sumberhttp://www.ciputraentrepreneurship.com/makanan/modal-rp45-juta-kini-omzetnya-ratusan-juta

Selasa, 11 November 2014

 Cara Menarik Konsumen Agar Tertarik Pada Produk Kita

Apakah Anda sedang bingung bagaimana meningkakan penjualan Anda? Anda tidak perlu khawatir karena  Anda tidak sendiri. Menemukan pelanggan atau konsumen baru adalah sebuah tantangan penting dalam setiap bisnis. Jika Anda sedang mencari cara untuk menarik pelanggan atau customer baru, mungkin artikel 10 tips menarik pelanggan baru ini akan berguna bagi Anda.
1. Berikan Sesuatu
jangan takut kasih barang
Setiap kali kita "memberikan" sesuatu, kita akan mendapatkan prospek lebih sebagai imbalannya. Semakin tinggi 'hadiah' yang kita berikan, semakin banyak klien yang akan datang. Prinsip ini sangatlah kental dalam dunia bisnis, untuk berhasil dalam suatu bisnis tentu kita tidak boleh takut untuk mengeluarkan biaya yang setimpal dengan kemungkinan berhasil tersebut baik itu materi atau upaya.
Jadi, janganlah takut untuk memberikan sesuatu kepada orang lain, karena sebagai imbalannya klien baru akan ada di depan 'pintu'. Contoh paling jelas adalah promo atau diskon.
2. Temui Berbagai Orang
temui berbagai orang
Tentu Anda pernah memiliki pelanggan yang berasal dari pelanggan sebelumnya, atau pelanggan tersebut memang sudah orang yang Anda kenal. Itulah keuntungan dari bertemu dengan berbagai orang, yaitu network atau jaringan Anda akan lebih luas.
Beberapa orang akan menyarankan Anda untuk mengikuti event-event bisnis atau sejenisnya, tetapi bertemu dengan orang-orang yag tidak terkait dengan bisnis juga bisa memberikan keuntungan bagi Anda.
3. Lihat Kembali akan Laporan Penghasilan dan Produk Anda
cek lagi database
Anda sudah melakukan berbagai cara, tetapi tetap saja tidak ada pelanggan atau customer baru yang datang. Hal ini mungkin disebabkan bukan cara Anda yang salah, tetapi mungkin produk atau cara penjualan Anda yang salah. Lihat kembali 'database' Anda, dan lakukan pengecekan apakah ada kesalahan terkait hal itu.
Jika Anda tidak yakin, Anda dapat melakukan survey, kusioner dan sejenisnya untuk meminta pendapat orang-orang sekitar. Bahkan cara ini digunakan perusahaan-perusahaan besar.
4. Buatlah Sesuatu yang Unik 
buat sesuatu yang unik
Buatlah sesuatu yang berbeda dari perusahaan atau pesain lainnya. Hal itu akan menyebabkan produk atau layanan Anda lebih terkenal. Sebagai contoh, Anda dapat membuat pelayanan customer yang lebih baik dari pesaing Anda, hal itu akan menyebabkan orang-orang menyadari kelebihan Anda dan kembali lagi ke tempat Anda bersama teman-temannya.
Seperti perkataan umum bahwa "kita tidak akan menjadi seorang yang benar-benar sukses selama kita terus mengikuti orang."
5. Tunjukkan Keahlian Anda
tunjukkan keahlian
Demonstrasikan dan tunjukkan keahlian Anda. Jika Anda adalah seseorang yang pintar menulis, buatlah sebuah blog, cerpen dan sebagainya. Jika Anda adalah seseorang yang pintar berbicara, buatlah sebuah rekaman. Jika Anda adalah seseorang yang pintar berbisnis, tunjukkanlah ke orang lain dengan ide Anda.
Intinya, jangan takut menunjukkan keahlian Anda dan kembali ke poin nomor satu, jangan takut untuk memberikan sesuatu.
6. Gunakan Teknologi yang Ada
gunakan teknologi
Di zaman sekarang, teknologi merupakan sesuatu yang sangat penting dan telah menjadi kebutuhan utama dalam kehidupan, baik untuk komunikasi, hiburan maupun bisnis. Lalu mengapa Anda tidak menggunakannya? Ya, banyak sekali alternatif pemasaran terkait atas teknologi seperti iklan online, email marketing dan sejenisnya.
Mungkin yang paling mendasar adalah buatlah sebuah company profile. Jika Anda bukan perusahaan, buatlah sebuah web yang mempromosikan produk Anda.
7. Buatlah Sebuah Kompetisi atau Lomba Berhadiah
buat sebuah lomba
Seperti yang telah disebutkan di poin nomor satu, Anda tidak perlu takut untuk memberikan sesuatu. Anda bisa membuat sebauh kontes atau kompetisi berhadiah, hal ini tentu merupakan salah satu alternatif terbaik dalam menarik pelanggan baru.
Sebagia contoh, Anda dapat meminta orang-orang memberikan komentar mengenai web Anda sebagai ganti kemungkinan mendapatkan hadiah, lalu memintanya untuk memberitahukannya ke teman-temannya melalui media sosial untuk meningkatkan kemungkinan tersebut.
8. Buatlah Sebuah Event atau Acara
buat event atau acara
Sama seperti poin nomor 7, event atau acara merupakan salah satu alternatif terbaik untuk menarik pelanggan baru. Dengan cara ini, maka partisipan ataupun sponsor akan dapat mengetahui bisnis atau layanan yang Anda sediakan.
Event yang paling sering dilihat biasanya ada di restoran-restoran, seperti free breakfast.
9. Gunakan Strategi Pemasaran yang Berbeda-beda
strategi pemasaran yang berbeda-beda
Buatlah sebuah strategi pemasaran yang mencakup penggunaan teknologi seperti poin nomor 6, email marketing, media sosial atau word-of-mouth. Gunakan strategi pemasaran jangka panjang dengan adanya milestone atau penanda untuk setiap bulannya.
Melalui hal tersebut, temukanlah strategi pemasaran mana yang paling cocok untuk produk dan bisnis Anda.
10. Temukan seorang Partner Bisnis
partner bisnis
Salah satu cara tercepat untuk menarik pelanggan baru adalah dengan menemukan seorang partner bisnis yang dapat membantu Anda. Mungkin Anda sudah sering melihat hal ini di dunia bisnis, dimana perusahaan yang satu bekerjasama dengan perusaahan lain baik dalam iklan atau produk. Bahkan, akusisi juga merupakan salah satu bentuk partner bisnis, hanya saja ia merupakan bentuk yang jauh lebih kuat.
Seperti perkataan "Pada saat 2 orang pebisnis profesional memuji atau bersaing satu sama lainnya, mereka dapat menarik peluang membuka pintu pasangan bisnisnya."
Disclaimer: gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami di halaman ini.

Pengertian Bisnis dalam Ilmu Ekonomi

Bisnis

Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan. Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti ini, misalnya bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Model bisnis seperti ini kontras dengan sistem sosialistik, dimana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum, atau serikat pekerja.
Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata "bisnis" sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung skupnya — penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Penggunaan yang lebih luas dapat merujuk pada sektor pasar tertentu, misalnya "bisnis pertelevisian." Penggunaan yang paling luas merujuk pada seluruh aktivitas yang dilakukan oleh komunitas penyedia barang dan jasa. Meskipun demikian, definisi "bisnis" yang tepat masih menjadi bahan perdebatan hingga saat ini.

Bentuk dasar kepemilikan bisnis

Meskipun bentuk kepemilikan bisnis berbeda-beda pada setiap negara, ada beberapa bentuk yang dianggap umum:

Perusahaan perseorangan

Perusahaan perseorangan adalah bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh satu orang. Pemilik perusahaan perseorangan memiliki tanggung jawab tak terbatas atas harta perusahaan. Artinya, apabila bisnis mengalami kerugian, pemilik lah yang harus menanggung seluruh kerugian itu.

Persekutuan

Persekutuan adalah bentuk bisnis dimana dua orang atau lebih bekerja sama mengoperasikan perusahaan untuk mendapatkan profit. Sama seperti perusahaan perseorangan, setiap sekutu (anggota persekutuan) memiliki tanggung jawab tak terbatas atas harta perusahaan. Persekutuan dapat dikelompokkan menjadi persekutuan komanditer dan firma.

Perseroan

Perseroan adalah bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh beberapa orang dan diawasi oleh dewan direktur. Setiap pemilik memiliki tanggung jawab yang terbatas atas harta perusahaan.

Koperasi

Koperasi adalah bisnis yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya. Karateristik utama koperasi yang membedakan dengan badan usaha lain adalah anggota koperasi memiliki identitas ganda. Identitas ganda maksudnya anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi.

Klasifikasi

 
Commercial Street, Bangalore, India.
Bisnis terdiri dari berbagai macam tipe, dan, sebagai akibatnya, bisnis dapat dikelompokkan dengan cara yang berbeda-beda. Satu dari banyak cara yang dapat digunakan adalah dengan mengelompokkan bisnis berdasarkan aktivitas yang dilakukannya dalam menghasilkan keuntungan.
  • Manufaktur adalah bisnis yang memproduksi produk yang berasal dari barang mentah atau komponen-komponen, kemudian dijual untuk mendapatkan keuntungan. Contoh manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi barang fisik seperti mobil atau pipa.
  • Bisnis jasa adalah bisnis yang menghasilkan barang intangible, dan mendapatkan keuntungan dengan cara meminta bayaran atas jasa yang mereka berikan. Contoh bisnis jasa adalah konsultan dan psikolog.
  • Pengecer dan distributor adalah pihak yang berperan sebagai perantara barang antara produsen dengan konsumen. Kebanyakan toko dan perusahaan yang berorientasi-konsumen adalah distributor atau pengecer. lihat pula: Waralaba
  • Bisnis pertanian dan pertambangan adalah bisnis yang memproduksi barang-barang mentah, seperti tanaman atau mineral tambang.
  • Bisnis finansial adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dari investasi dan pengelolaan modal.
  • Bisnis informasi adalah bisnis menghasilkan keuntungan terutama dari pejualan-kembali properti intelektual (intelellectual property).
  • Utilitas adalah bisnis yang mengoperasikan jasa untuk publik, seperti listrik dan air, dan biasanya didanai oleh pemerintah.
  • Bisnis real estate adalah bisnis yang menghasilkan keuntungan dengan cara menjual, menyewakan, dan mengembangkan properti, rumah, dan bangunan.
  • Bisnis transportasi adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dengan cara mengantarkan barang atau individu dari sebuah lokasi ke lokasi yang lain.

Manajemen

Studi yang mempelajari operasi bisnis secara efesien dan efektif disebut dengan manajemen. Cabang utama dari manajemen adalah manajemen keuangan, manajemen pemasaran, manajemen sumber daya manusia, manajemen strategis, manajemen operasi, manajemen produksi, manajemen teknologi informasi, dan intelejen bisnis.

Sumber:

40 Tips Bisnis Bagi Pemula

 

Pemasaran Bisnis kecil dan Taktik/Dasar-Dasar Bisnis
Tidak semua cara atau taktik di bawah ini sesuai dengan bisnis anda, tetapi apabila ada yang sesuai, kami menyarankan anda untuk memanfaatkannya sebaik mungkin.
    1. Nama perusahaan yang menarik dan relevan/berhubungan dengan bisnis anda
    2. Logo yang simpel dan sederhana namun modern
    3. Kartu bisnis
    4. Tema yang konsisten untuk bisnis anda
    5. Papan tanda di dalam dan di luar kantor anda
    6. Jam dan hari kerja
    7. Sebarkan reputasi baik dari mulut ke mulut

  1. Fleksibel
  2. Aktiflah dalam kegiatan sosial di masyarakat
  3. Barterlah barang/jasa anda dengan barang/jasa usaha lain untuk mengurangi biaya produksi
  4. Klub dan perkumpulan yang berhubungan dengan industri anda
  5. Terimalah rencana pembayaran bertahap
  6. Sikap menerima telpon yang penuh hormat
  7. Adakanlah konsultasi atau seminar gratis untuk mendorong publikasi
  8. Contoh gratis produk anda
  9. Cerita sukses/testimoni tentang produk dan jasa anda
  10. Busana yang sesuai
  11. Menindaklanjuti pelanggan
  12. Tulislah artikel di berbagai publikasi (Koran, majalah, dan lain-lain)
  13. Garansi dari produk anda
  14. Gunakanlah telemarketing untuk penurunan biaya
  15. Jadilah pengusaha yang rapi, terorganisir, dan kreatif
  16. Program referral, Multi-Level-Marketing (program yang memberikan keuntungan kepada pelanggan yang telah mempromosikan barang atau jasa kita kepada pelanggan lain)Produk yang berkualitas bagus
  17. Berbicaralah kepada klub bisnis lokal untuk mengiklankan bisnis anda
  18. Brosur elektronik
  19. Lokasi yang strategis
  20. Pelatihan tenaga pemasaran
  21. Bangunlah jaringan dengan pebisnis professional lain
  22. Pengiriman surat langsung
  23. Poster
  24. Kembangkan hubungan dengan  media
  25. Serifikat hadiah
  26. Laporan berkala
  27. Peningkatan pelayanan dan kualitas
  28. Buatlah kompetisi /lomba yang berhubungan dengan produk anda
  29. Cepat
  30. Bagaimana cara kerjanya? (Jelaskan tentang produk anda)
  31. Bersikaplah professional ketika mengucapkan Halo dan selamat tinggal
  32. Rasa antusias dan gairah
  33. Mudahlah bila diajak berbisnis
  34. Sikap ‘Pasti bisa’
  35. Situs web
  36. Penelitian
  37. Kembangkanlah ciri khas
  38. Reputasi
  39. Pelanggan yang puas
  40. Semoga berhasil dan semoga sukses selalu bersama anda! 
Sumber